Selasa, 20 September 2011

Dan sampai saat ini aku masih tetap setia menanti,
Bukan kerna ketegaranku dalam bertahan namun kerna rahmat-Nya mengajarkan sabar..
Bukan kerna cintaku padamu namun kerna cintaku pada-Nya. Yang membuat aku tetap bertahan pada pendirianku ini..
Jika kerna cinta… Sesungguhnya cinta itu sudah tak ada. Yang ada pada diriku adalah imanku yang menuntunku agar selalu patuh padamu. Kerna aku telah melupakanmu dalam kesendirianku.
Hadirmu dalam hidupku mengisahkan berjuta cerita.
Sudah kurasakan sakit
Sudah ku telan pahit
Walau belum pernah berbuah manis.
Namun aku bertahan..
Kerna kaulah orang yang telah membuka gerbang cahaya dari sisi gelapku
Menuntunku hingga mengenal manisnya iman dan indahnya islam
Tapi kini… Aku harus melupakanmu dalam mahabbahku
Namun begitu sukar..
Kerna masih ada senyum tulusmu dalam ingatanku
Masih ada candamu saat beranjak tidur.
Dan takdir telah memisahkan.
Meski masih ada rasa ingin bersama di antara kita
Namun harus…
Kerna ini yang terbaik untuk kita. Meski terburuk dimata mereka
Pergilah.. Telah kurelakan engkau Dalam Dekapan Cintanya.
Dan biarkanlah aku disini dengan sakit ini.
Kerna sekarang aku mulai menyadari
Cinta bukanlah sebuah hak kepemilikan namun sebuah amanah dalam titipan
Pergilah dan lupakanlah aku yang pernah hadir dalam hidupmu.
Meski terpaksa harus ku ingkari janji tuk menua denganmu.
Yang ku inginkan adalah keselamatanmu di Yaumul Mizan. Kerna aku takut akan ketidak adilanmu membagi cinta antara aku dan dia.
Harta.. Benda.. Mungkin bisa sama engkau berikan.
Namun cinta..
Cinta takkan pernah bisa sama untuk dibagikan.
Maka dari itu.. Ku mudahkan pertanggungjawabanmu..
Meski sakit.. Meski pahit..  Namun telah ku coba tuk ikhlas.
Pergilah kau yang kucinta..
Pejamkanlah matamu dan lupakanlah aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar